Pandemi Covid 19 Mengancam Kegiatan Bisnis dan Eksistensi Platform Online

Blog Single

Suasana yang mencengkamkan terjadi saat adanya pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang mana diumumkan oleh WHO (World Health Organization) pada tanggal 11 Maret 2020. Kejadian ini diberitakan kepada publik pertama kali tanggal 31 Januari 2020 di Wuhan, Provinsi Hubei, RRC (Tiongkok). Karena Wuhan adalah tempat pertama kali munculnya virus Corona-19, dan banyak yang meninggal dunia akibat terkena virus tersebut.

Indonesia pada saat itu diumumkan oleh bapak presiden Joko Widodo pada tanggal 2 Maret 2020. Kementrian perdagangan menyebutkan bahwa virus ini bisa mengakibatkan menurunnya ekonomi Negara. Karenanya virus ini tidak hanya mengakibatkan kesehatan melemah, namun bisa mengakibatkan rakyat kecil semakin meraja lela karena adanya PSBB (Pembatasan Sosial Bersekala Besar). Yang mengakibatkan rakyat banyak yang di keluarkan karena keterbatasan bekerja dan sulitnya barang yang perlu di impor maupun di ekspor serta menurunnya ekonomi dalam keluarga.

  1. Dampak Ekonomi Masa pandemi

Naushad Khan dan Shah Faisal (2020) yang meneliti adanya dampak terhadap perekonomian Negara, bahwasannya akibat dari Covid-19 yang diikuti kebijakan lockdown (penutupan) dibeberapa daerah dan diikuti karantina (isolasi mandiri) dari beberapa masyarakat Kota maupun masyarakat Propinsi lainnya. Karena itu telah mengurangi bahkan menghentikan beragam aktivitas masyarakat, seperti pelajar dan mahasiswa yang belajar secara daring (online), pekerja pabrik yang dibatasi pegawainya sehingga banyak yang dikeluarkan (PHK), mikro kecil yang menurun nya pelanggan dan penghasilan, serta transportasi darat maupun jalur penerbangan yang terhambat, dan ditundanya banyak pembangunan serta tertundanya investasi bisnis, dan juga aktivitas sektor keuangan yang menurun. Perbankan ekspor dan impor telah mengalami penurunan angka pertumbuhan, dari 6% menjadi 2%, yang terjadi pada saat capaian setelah adanya virus Covid-19. Kontraksi ini mengakibatkan perlambatan perekonomian, salah satunya menurunkan volume transaksi dari beragam bisnis. Diantara jenis dari menurunnya transaksi bisnis tersebut antara lain, mengakibatkan para kaum mikro kecil (pedagang kaki lima) menjadi tersingkirkan dan mikro besar semakin tumbuh pesat (pabrik masker maupun kesehatan). Hal ini dapat menurunkan perekonomian rakyat kecil (pedagang kaki lima) dan akan mengangkat perekonomi pabrik yang berbisnis penjualannya secara online. Dari beberapa Inovasi tersebut, sudah banyak yang menerapkan pada berbagai bentuk interaksi berbisnis secara online. Karena sangat mudah dijangkau oleh semua kalangan baik muda maupun yang tua dan bisa menjadikan inspirasi para bisnis online lainnya.

 

  1. Eksistensi Bisnis Berbasis Platform Aplikasi

Covid-19 salah satu kejadian yang keberadaannya saat ini berada di lingkungan eksternal (external environment) yang relatif tidak terkontrol (uncontrollable) atau diluar kendali para perusahaan serta para pengusaha (baik kecil maupun besar). Sebagian perusahaan atau pengusaha yang memperhatikan trend pasar dan inovasi produk, berupaya menyesuaikan dengan aplikasi online. Dimana hal tersebut dapat mencegahan dalam mengurangi adanya proses terjangkinya Covid-19, yang mana pemerintah sudah memberlakukakn PSBB (Pembatasan Bersekala Besar) yang mengakibatkan banyak usaha-usaha yang merosot dan ada juga yang mengalami kebangkrut. Karena hal tersebut, terdapat beberapa bidang yang terdampak oleh situasi pandemi Covid-19. Antara lain

  1. Pendidikan Dasar, Menengah dan pendidikan Tinggi

Pada bidang sekolah dasar, menengah maupun yang tinggi, baik swasta maupun negeri, yang mana ikut terdampak akibat PSBB Covid-19. Sehingga kementrian pendidikan dan kebudayaan melakukan tindakan untuk belajar dari rumah (learn form home). Hal ini mengakibatkan para siswa siswi maupun mahasiswa mahasiswi tidak memahami pemahaman secara mendalam, dan malahan banyak dari kalangan siswa siswa maupun mahasiswa dan mahasiswi hanya paham aplikasi diluar pembelajaraan dan lebih memilih game online untuk merefreskan pikiran karena banyaknya tugas yang tidak sesuai dengan kaidah pembelajaran ketika tatap muka. Padahal ada banyak aplikasi yang perlu dipahami oleh para murid ataupun mahasiswa, beberapa diantaranya adalah platform video conference yang memungkinkan interaksi guru/dosen dengan peserta didik seperti e-learning Edmodo, Google Suite for Education berupa Google Class Room atau Google Meet, Kelas Pintar, Quipper School, Ruangguru, Sekolahmu, Skype, Webinar, Zoom, dan masih banyak lainnya yang menjadi alternatif aplikasi yang digunakanuntuk belajar daring. Berdasarkan website kemendikbud RI, terdapat 12 aplikasi yang bisa digunakan oleh siswa dan guru yang bekerjasama dengan Kemendikbud serta merta menyediakan aplikasi pembelajaran daring (online) untuk siswa dan guru di seluruh Indonesia yaitu: Cisco Webex, Google for Education, Icando, IndonesiaX, Kelas Pintar, Meja Kita, Microsoft Office 365, Ruangguru, Rumah Belajar, Sekolahmu, Quipper School, dan Zenius.

 

 

  1. Perdagangan

Konsekuensi dalam himbauan penutupan tempat belanja atau swalayan dan social distance (jaga jarak), akan mengakibatkan berkurangnya jumlah toko atau outlet yang buka, dan pembatasan jam tutup untuk para toko maupun mikro kecil (pedagang kaki lima) yang mengakibatkan jumlah konsumen berkunjung berkurang. Hal ini akan berdampak pada tiga sisi, diantaranya yaitu pelaku usaha perdagangan (termasuk usaha mikro kecil), kedua konsumen yang tidak bisa interaksi langsung dengan penjual, dan ketiga pemilik property seperti pemilik perusahaan dibidang penjualan. Di sisi lain, para konsumen trend belanja online (online shopping) lebih dinikmati dan sangat membantu dalam mencari kebutuhan dan berjasa meningkatkan ekonomi dalam penggunan beragam pilihan aplikasi yang sudah ditawarkan oleh vendor platform marketplace dan situs belanja lainnya. Seperti beberapa marketplace yang sering dikunjungi masyarakat yaitu: Bukalapak, BliBli, Lazada, Shopee, Tokopedia, Gofood, Grabfood dan masih banyak aplikasi lainnya. Bagi pemilik property pusat perbelanjaan (Mall, Plaza, dll) kendala utama dalam bisnis ini yaitu tempat penyewaan dan kurangnya penghasilan yang sudah dikeluarkan karena mahalnya penyewaan dan menurunnya pelanggan dari dampak jumlah penjualan yang sudah dijual belikan seperti biasanya.

  1. Angkutan online

Dampak dari angkutan umum terjadi pada penurunan penumpang, yang mengakibatkan pemasukan semakin berkurang dan kerugian semakin meraja lela. Di satu sisi, penurunan jumlah armada dan intensitas layanan bus antar Kota/Provinsi serta angkutan umum, yang diakibatkan adanya dari PSBB yang sudah berlangsung sejak pertama kali munculnya Covid-19 di Indonesia. Yang mana mengakibatkan sedikitnya orang  naik angkutan umum karena tidak terjamin protokol kesehatan dan banyak yang memilih menggunakan ojek online karena terjamin mengikuti protokol kesehatan. Dimana ojek online ini sangat mendukung dan membantu adanya PSBB serta bisa menjamin penumpang menjaga protokol kesehatan. Untuk itu ojek online (OJOL) tetap memberikan solusi kemitraan, dan kondisi tersebut menjadi momentum penguat kehadiran aplikasi ojek online yang saat ini didominasikan oleh Gojek dan Grab ataupun ojek online lainnya.

  1. Perhotelan

Pada bisnis perhotelan yang dimana biasanya tempat hotel ini kamar selalu penuh dan tempat aktifitas lainnya selalu digunakan oleh acara, seperti acara pernikahan, acara hiburan, maupun acara yang lainnya. Namun dengan adanya PSBB, mengakibatkan hotel menjadi sepi dan jarang ada yang menyewa hotel untuk tempat tinggal sementara ataupun untuk tempat acara khusus lainnya. Meskipun hotel menggunakan aktifitas bisnis online lewat aplikasi, namun pengunjung masih tidak bisa menjamin keselamatan untuk menghindar dari virus Covid-19.

  1. Pariwisata

Penutupan tempat pariwisata atau wisata bisa mengakibatkan dampak ekonomi warga dan negara menjadi menurun. Seperti penutupan wisata pantai, atau wisata yang biasanya sering dikunjungi oleh banyak orang. Meskipun pembelian tiket ada yang berbentuk online, namun tiket yang dijual hanya dibatasi dengan perhari 100 tiket saja. Hal itu dapat mengakibatkan usaha mikro kecil yang biasanya melayani warga saat sedang berkunjung di tempat destinasi wisata menjadi berkurang, ada juga yang menutup tokonya karena saking sepi nya pengunjung wisata.

  1. Farmasi dan Produk Kesehatan

Perekonomian masyarakat dan negara akan menjadi berkembang karena adanya usaha farmasi dan produk kesahatan. Dimana usaha tersebut bisa membantu menjaga kesehatan masyarakat dan mengangkat ekonomi seseorang dan negara. Seperti contoh usaha masker, hand sainitezer, dan obat-obatan lainnya ataupun vaksin. Meskipun vaksin kata bapak jokowi gratis, namun nyatanya masih saja ada oknum nakal untuk dijadikan bisnis memajukan harta diri sendiri tanpa memikirkan orang lain.

 

  1. Kesimpulan

Pandemi Covid-19 ini mengakibatkan menurunnya penghasilan masyarakat kecil yang mempunyai bisnis mikro kecil maupun pengusaha besar yang memiliki mikro besar. Hal ini dikarenakan adanya pemberlakuan PSBB ataupun social distance (jaga jarak), yang mana masyarakat takut keluar dan menjadikan para pedagang menjadi menurunkan penghasilan. Tidak hanya pedagang yang terkena imbas dari pandemi ini, melainkan para pekerja lainnya ataupun para pelajar dan juga para pembisnis. Pedagang banyak yang mengakhiri dagangannya karena sepi pelanggan, pelajar mengakibatkan kurang pemaham dalam pembelajaran daring (membutuhkan banyak kuota), angkutan umum mengakibatkan kurangnya penghasilan karena pembatasan jarak, bisinis hotel yang kurangnya pesanan kamar ataupun ruangan khusus, pariwisata banyak yang tutup mengakibatkan mikro kecil menurun omsetnya, dan masih banyak lagi yang terkena imbas dari pandeemi virus Covid-19 ini. 

 

Pesan : Jangan panik dan tetap mematuhi protokol kesehatan seperti yang dianjurkan pemerintah maupun ahli dokter lainnya.

 

Salam

/Choirul Hidayat (mahasiswa Prodi TP semester 5)

Share this Post1: