Meriahnya Gelaran Tahunan Prodi TP 2021

Blog Single

Pandemi covid 19 akan segera berakhir. Begitu harapan jutaan ummat. Paling tidak, ada prediksi pakar yang mengatakan manusia akan lebih siap menghadapi pandemi, meski covid 19 belum sepenuhnya berakhir. Tetapi memang, dampak yang ditimbulkan akibat pandemi covid 19 terlanjur menganak dan menjalar ke seluruh elemen aspek kehidupan manusia, ekonomi, pendidikan, agama, sosial, politik, gaya hidup, dan lain lain.

Bagi orang yang kecintaannya penuh terhadap kanjeng Nabi, tidak ada peristiwa yang lebih menyedihkan selain, wafatnya Kanjeng nabi Rasulullah saw. Ditinggal oleh sebaik baiknya manusia di muka bumi ini. Lebih dari itu, bagi orang yang keyakinannya penuh terhadap kekuasaan Allah swt, tidak ada peristiwa yang lebih menistakan selain hilangnya Tuhan dalam diri manusia. Akhirnya mereka menyadari bahwa musibah pandemi ini bukan akhir dari segala galanya.

Ajaran kekuatan spirit yang kuat dan tangguh telah diilhamkan Tuhan melalui Al quran dan sunnah. Lebih dari itu, ruhnya telah dihujamkan kepada diri manusia sejak ruh itu ditiupkan. Yang berfungsi untuk melengkapi diri manusia sebagai sebenar benarnya manusia. Sebab jika tidak demikian, manusia hanyalah tidak lebih dari sekedar makhluk hidup serupa binatang atau tumbuhan lainnya. 

Itu mengapa dalam paparan prof. Suleyman derin, seorang dosen tasawuf di Marmara Universiti Istanbul Turkey, yang juga menjadi salah satu narasumber di gelaran esoterik tahunan program studi Tasawuf dan Psikoterapi IAIN Kudus mengatakan, "manusia adalah sempurna sempurnanya ciptaan. Manusia tidak hanya memiliki jiwa dan pikiran apalagi tubuh, manusia juga memiliki heart atau qalbu atau hati, yang dengannya manusia mampu mengendalikan emosinya, pikirannya, kehendaknya. Dia mampu mengendalikan apa apa yang berhak mempengaruhi kebahagiaan atau kesedihan dirinya.

Dilengkapi dengan penuturan dari narasumber muda Meta Malihatul Maslahat, M.A, dikatakannya bahwa atas pelikny kehidupan manusi modern itu, mengapa tasawuf yang pada hakikatnya mengajarkan apa sumber terbaik spirit manusia (adalah Tuhan), masih sangat dibutuhkan sepanjang masa. Selama manusia ada, selama itu pula tasawuf akan selalu dibutuhkan. 

Gelaran tahunan kali ini, 25 August 2021, sangat meriah sebab tidak hanya dihadiri oleh prof pertama di IAIN Kudus yakni prof. Dr. Supaat, M.Pd. juga dimeriahkan oleh spesial performance dari pemenang juara pertama festival syair sufi. Dihadiri juga oleh dua belas presenter terbaik yang berasal dari Jogjakarta, Pekalongan, Surakarta, Blora, Madura, Kalimantan, Tulungagung, dan juga dari dalam dan luar PTKIN. Dua belas artikel terbaik tersebut kemudian akan diseleksi kembali untuk ditentukan publish di Jurnal Esoterik atau di Buku Capter ber ISBN, demikian ujar Salmah Faatin, M.Ag, Ketua Prodi TP.

"kami serasa masuk ke kelas internasionl sungguhan, bingung bahasanya tapi bahagia dan saya antusias mengikuti acara dari pagi sampai siang" ujar salah satu peserta konferensi, yang kami dapatkan testimoninya dari formulir feedback dan daftar hadir online.

Terimakasih atas seluruh dukungan dari segala pihak. Semoga berkenan dan membawa kesan tersendiri bagi seluruh peserta dan sampai jumpa di tahun depan. 

salam

/redaksi

Share this Post1:

Galeri Photo