KOLABOARASI PKM DOSEN DAN MAHASISWA DI YAYASAN JALMA SEHAT KUDUS DENGAN TEMA “INTERAGRASI BEHAVIORAL THERAPY DAN QALBUN SALIMâ€
Dalam rangka meningkatkan keilmuan mahasiswa Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi mengadakan kegiatan kolaborasi Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dosen dan mahasiswa dengan tema “Penguatan Qalbun Salim dengan Behavioral Therapy pada Pasien Skizofrenia”. Kegiatan PKM ini, bertempat di Yayasan Rehabilitasi Gangguan Jiwa Jalwa Sehat Kudus yang dimulai pada Selasa (01/11/2022) yang dihadiri langsung oleh Wakil Dekan I Fakultas Ushuluddin Dr. Abdul Karim, SS., MA., Kaprodi Tasawuf dan Psikoterapi Salma Faatin, M. Ag., dan dosen Prodi Tasawuf dan Psikoterapi Erina Rahmajati M.Psi, Meta Malihatul Maslahat, M.A., Dianing Pra Fitri, M.S.I., dan Muhamad Hasan Asyadily, M.Ud.
Dianing Pra Fitri, M.S.I. selaku koordinator dalam pelaksanaan PKM mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan integrasi matakuliah dasar intervensi personal yang memiliki sub pembahasan kognitif behavioral therapy, secara kognitif pasien Jalma Sehat Kudus memiliki gangguan kejiwaan maka praktikum yang dilakukan dengan behavioral therapy, yaitu sistem pembiasaan yang bersifat rutin dengan penguatan qalbun salim, menghadirkan ketentraman jiwa dengan diajarkan bersuci, shalat, salawat tibul qulb dsb. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menciptakan ketenangan dan ketentraman pada pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Wakil Dekan I Fakultas Ushluddin dalam sambutannya menyatakan bahwa “Kehadiran Prodi tasawuf dan psikoterapi harus mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat lingkungan sekitar terutama di Yayasan Jalma Sehat Kudus”. Penguatan qalbun salim dapat memberikan pengaruh pada perkembangan kejiwaan yang dengan pendekatan behavioral terapi sehingga terbentuk hati yang sehat dan bersih, ujarnya. Kegiatan PKM ini, dilaksanakan selama 1 bulan penuh yang dimulai pada tanggal 1 November dan berakhir pada 1 Desember yang diikuti oleh 41 mahasiswa semester 5 dan seluruh dosen Prodi Tasawuf dan Psikoterapi.
Selanjutnya, Sinta Ristiani selaku perawat Yayasan Jalma Sehat Kudus menegaskan bahwa Kehadiran mahasiswa cukup membantu, karena memiliki dampak yang positif kepada pasien ODGJ khususnya dalam mengurangi tingkat kehaluan yaitu sering diikutsertakan kegiatan seperti: mengaji, bersuci, salawat, dan shalat, sehingga tingkat kehaluannya semakin kecil. Pasien ODGJ berjumlah 86 orang yang terdiri dari pasien yang dapat terkontrol dan tidak dapat terkontrol dengan gejala berat.