Prodi Tasawuf dan Psikoterapi mengikuti kegiatan Benchmarking Akreditasi Internasional FIBAA

Blog Single

Dalam rangka meningkatkan mutu internal Prodi Tasawuf dan Psikoterapi bertaraf internasional, maka Prodi mengikuti kegiatan benchmarking tentang akreditasi Internasional FIBAA (Foundation for International Business Administration Accreditation) yang diselenggarakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Kudus yang bertempat di Universitas Islam negeri (UIN) Sunan Kalijaga pada Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir pada hari Selasa (14/03/2023). Kegiatan ini, dihadiri langsung oleh Kepala Pusat Akreditasi Shofaussamawati, S.Ag. M.Si., Kaprodi  Salmah Faatin, M.Ag dan Sekprodi Muhamad Hasan Asyadily, M.Ud dan Bagian Perencanaan Arba Zul Fikry, S.E.. Rombongan IAIN Kudus diterima oleh Wakil Dekan I Dr. H. Zuhri, M.Ag dan Kaprodi IAT Dr. Ali Imron, M.S.I.

Wakil dekan I Dr. H. Zuhri, M.Ag menjelaskan bahwa akreditasi internasional FIBAA dimulai sejak tahun 2020 merupakan hasil rapat internal antara LPM dan Rektor UIN Sunan Kalijaga yang dilimpahkan kepada Fakultas untuk mengajukan Prodi untuk akreditasi FIBAA, kemudian Fakultas Ushuluddin mengusulkan 4 Prodi yaitu: Ilmu Hadis, Studi Agama-agama, Ilmu Al Quran dan Tafsir, dan Sosiologi Agama. Akreditasi ini, dibuat menjadi 5 kluster dari 18 Prodi yang diajukan dan Prodi yang dibawah naungan Fakultas Ushuluddin masuk pada kluster keagamaan.

Shofaussamawati, S.Ag., M.Si., Kapus Akreditasi menyatakan bahwa “Rombongan dari IAIN kudus dalam kegiatan benchmarking ini berjumlah 10 orang, kemudian dibagi ke 3 Prodi dengan tujuan ingin belajar tentang akreditasi internasional, karena sudah menjadi berita heboh bahkan mendapatkan rekor MURI, 18 Prodi UIN Sunan Kalijaga mendapatkan akreditasi Internasional FIBAA”.  Dalam kegiatan ini, mencoba untuk mendapatkan informasi tentang persiapan apa yang perlu dilakukan yang mencangkup: program internasional Prodi, bentuk kurikulum bersandar internasional, penyusunan borang akreditasi internasional yang disusun oleh beberapa Prodi dsb. IAIN Kudus berencana ingin mengajukan 1 kluster akreditasi internasional FIBAA yang dari Prodi Tasawuf dan Psikoterapi; Pendidikan Agama Islam dan Manajemen Pendidikan Islam, tutunya.      

Selanjutnya Dr. Ali Imron, M.S.I, selaku Kaprodi IAT memaparkan bahwa untuk menghadapi akreditasi internasional ini, membutuhkan tim yang solid. Diawali dengan membaca dan mempelajari beberapa instrumen yang telah disediakan oleh website resmi FIBAA sebelum menyusun borang akreditasi, selanjutnya dapat melihat contoh borang yang sudah tersedia dari berbagai negara. Kurikulum merupakan salah satu aspek yang agak berat dalam penyusunan borang, karena harus menyesuaikan mata kuliah yang berdekatan dan berbasis Outcome-Based Education (OBE), dalam penyusunan pengampu mata kuliah harus sesuai dengan keahlian dan kompetensi yang dibuktikan dengan CV dosen yang menampilkan karya dan penelitian. Selain itu, data yang ditampilkan harus berbasis kesetaraan gender yang meliputi penerimaan jumlah mahasiswa, prestasi, dan kegiatan yang diselenggarakan oleh Prodi. Kemudian perlu adanya sarana dan prasarana yang memfasilitasi mahasiswa yang berkebutuhan khusus termasuk dalam penerimaan mahasiswa baru, tegasnya.  

Salmah Faatin, M.Ag., Kaprodi sangat senang dengan kegiatan ini, karena banyak sekali informasi dan ilmu tentang proses akreditasi internasional yang telah dilakukan oleh Prodi IAT. Adapun langkah yang harus dilakukan tim Prodi menyusun program dan kegiatan internasional yang terukur untuk menunjang kegiatan akreditasi ini dan membuat tim yang solid.

Share this Post1: