Tulisan ini adalah merepost kembali dari tulisan saya yang nyaris serupa yang sempat saya publish di salah satu blog jadul saya tahun 2016 silam. Mengapa saya repost? karena nyatanya, sampai sekarang kita masih mentradisikan sebuah kehidupan yang tanpa rasa. Kok bisa?? 

Cerita ini terdapat dalam kitab Musnad Imam Ahmad bin Hanbal, seorang ulama kharismatik pengagas mahzab Hanbali.Cerita ini diriwayatkan dari Anas bin Malik ra, tapi karena panjang cukup diringkas saja.Anas bin Malik berkata:“ Suatu ketika kami duduk bersama Rasulullah Saw, dan ketika

Cerita ini terdapat dalam kitab Musnad Imam Ahmad bin Hanbal, seorang ulama kharismatik pengagas mahzab Hanbali.Cerita ini diriwayatkan dari Anas bin Malik ra, tapi karena panjang cukup diringkas saja.Anas bin Malik berkata:“ Suatu ketika kami duduk bersama Rasulullah Saw, dan ketika

Manusia itu sejak lahir sudah memiliki harta yang demikian melimpah. Dengannya memampukan dia untuk menyeimbangkan kehidupan. Harta yang melimpah itu adalah kekuatan sekaligus kelemahan yang menjadikan diri manusia menjadi sempurna. ya, sempurna. sebab sempurna itu sebenarnya bicara s

Bagian dari upaya untuk menjadi manusia yang bermartabat adalah memiliki sikap kemandirian ekonomi. Tentu tidak hanya sikap tersebut, menjadi pribadi yang terbuka, mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang sangat dinamis, juga memiliki kemampuan untuk menemukan jalan keluar